Postingan

Tukar Takdir

Gambar
  Jakarta Airways jatuh di hutan Kalimantan, dalam perjalanan dari Palu ke Jakarta. Dari 127 penumpang, hanya 1 orang yang selamat. Ia adalah Rawa, penumpang 38 C yang duduk di 38D. Programer perpajakan berusia 35 tahun. Setelah pulih, ia mengingat ada ledakan ketika disuguhkan orange jus oleh pramugari. Ia juga ingat penumpang 38 D yang berkata, "Sudah Mas santai aja. Sama saja, kok." Namanya Pak Raldi, yang tidak jadi bertukar tempat duduk. Dita, istri almarhum Raldi, marah dan menyalahkan Rawa dan pihak maskapai yg dianggap teledor karena tidak menganggap sebagai kesalahan akan adanya pertukaran tempat duduk yang tidak sesuai nomor tiket. Tertukarnya tiket menyebabkan takdir yang tertukar. Mestinya yang mati adalah Rawa, bukan Raldi suaminya. Berdasar kesaksian Rawa, Dita menggugat CEO Jakarta Airways, bahwa sebenarnya ada beberapa korban yang masih hidup ketika pesawat jatuh. Namun karena terlambat penanganan sehingga mereka mati, termasuk suaminya. Dita berhasil memena...

Kuasa Menghamba

Gambar
Karena uang, orang punya kuasa. Karena jabatan, orang berkuasa. Karena dipercaya orang banyak, jadilah penguasa. Dan dengan kuasa, kebenaran dapat ditegakkan. Atau diruntuhkan. Dengan kuasa, kesejahteraan diwujudkan untuk orang banyak. Atau hanya untuk keluarga sendiri. Dengan kuasa, kekacauan ditertibkan. Atau, ketertiban  jadi kekacauan. Dengan kuasa, melayani dapat lebih menjangkau banyak orang. Atau, banyak orang harus melayaninya. Kekuatan yang terkandung dalam kekuasaan sangat besar. Daya tariknya sangat kuat. Karena orang yang berkuasa dipandang terhormat, dimuliakan dan diberi fasilitas lebih dari seumumnya. Tidak heran banyak orang ingin berkuasa, dengan segala macam motivasinya yang tersembunyi. Tentu tidak tersembunyi bagi Tuhan (Ams 21:1-3).  Kekuasaan, kedudukan, kehormatan dan kehartaan adalah paket tak terpisahkan. Siapa berkuasa, ia punya posisi, kehormatan dan jaminan punya harta benda. Wajar saja jika diperebutkan. Memang terasa dangkal. Tapi, mungkin beginil...

Lomba Tujuh Belasan ! (Edisi 2025)

Gambar
Sudah sejak awal bulan Agustus, gema tujuhbelasan telah terasa. Bahkan hingga akhir bulan. Mulai dari pengibaran bendera, kerja bakti di kampung, gerak jalan kelurahaan, lomba-lomba tingkat RT dan RW, dst. Pada hari Minggu, 24 Agustus 2025, Anak, Remaja dan Pemuda GKJ WPM pun tidak ketinggalan mengadakan lomba. Seru!

Express Choir ke Gunung Telomoyo

Gambar
Sabtu, 26 Juli 2025, rombongan Express Choir ke Telomoyo. Karena puncaknya bisa  dilalui dengan kendaraan, maka berombongan naik sepeda motor berboncengan. Sekitar pukul 04.00 berangkat dan jam 12.00 sudah sampai di Semarang kembali, setelah nyoto di Ungaran. Agak tergesa naiknya, karena agak terlambat untuk mengajar sun rise. Setelah sampai di puncak menara pancar, ternyata masih kebagian. Pemandangan bagus karena cuaca cerah. Perjalanan turun lebih lama, karena harus berhenti beberapa kali untuk mendinginkan cakram rem motor matic. Syukur, semua aman terkendali.

Gunung Ungaran (via Perantunan ke Puncak Bondolan dan Puncak Botak)

Gambar
Sabtu, 19 Juli 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, kami berangkat dari GKJ WPM.  Icha, Valen, Melody, Dama, Bara, Donis, Joses, Nicko, Teguh naik motor berbocengan tiba di Base Camp Perantunan pukul 02.40.  Setelah persiapan sebentar, singkatnya mulai jalan pukul 03.00 dan tiba di Pos 5 pukul 05.30 untuk menikmati sun rise. Sampai Puncak Bondolan 07.20, sampai puncak Botak 08.00. Perjalanan turun 08.45 dan sampai kembali di Base Camp 11.45. Joses dan Bara sudah sampai sebelumnya. Donis, Dama dan Nicko lebih kemudian. Langsung makan di Warung Biru. Sampai Semarang lagi pukul 16.00 WIB.  Sebagai pendaki pemula, ini adalah perjalanan yang cukup panjang. Hampir 10 jam naik dan turun gunung. Rencananya sih, hanya perlu waktu separuhnya. Tapi, ini adalah perjalanan yang seru!

Bukan Menyembah yang Lain

Gambar
Elia mewartakan kematian Raja Ahazia, adalah kisah yang dramatis. Ceritanya, Ahazia raja Samaria jatuh dari kamar atas dan sakit. Kemudian ia bermaksud mencari informasi tentang kesembuhannya ke Baal-Zebub, allah di Ekron. Namun Malaikat TUHAN menyuruh Elia untuk mengatakan, “Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga kamu ini pergi untuk meminta petunjuk Baal-Zebub, allah di Ekron? Sebab itu beginilah firman TUHAN: Engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau akan mati. ” (ayat 2-4). Demikianlah disampaikan utusan yang bertemu Elia kepada raja Ahazia. Raja kurang puas dan hendak bertemu Elia. Maka ia mengutus dua orang perwira, masing-masing dilengkapi 50 orang pasukan. Rombongan pertama hangus. Rombongan kedua juga mati terbakar api, ketika meminta Elia turun dari bukit. Barulah pada rombongan ke-3 Elia bersedia turun dan menjumpai raja. Lalu menyampaikan kata-kata yang sama. Dan raja Ahazia pun mati (2 Raja-raja 1:1-16). Kisah yang dramatis...

Menghunjam Dalam

Gambar
"Pohon yang menjulang tinggi, akarnya menghunjam bumi." Begitulah, pohon yang tinggi (sebaiknya) memiliki akar yang dalam sebagai fondasi. Jika tidak, akan mudah roboh. Demikian juga pada bangunan. Bangunan yang menjulang tinggi, mesti memiliki fondasi yang kuat dan dalam. Dan kita tahu diketinggian, angin lebih terasa tiupannya. Semakin tinggi, semakin terasa kencang rasanya. Seperti halnya pohon dan bangunan, pada manusia pun demikian juga. Di tengah kencangnya berbagai tiupan prahara, manusia perlu mengakarkan dirinya, agar tidak mudah tumbang seketika. Rasul Paulus mengingatkan kita untuk mawas diri, agar tidak mudah jatuh dalam godaan melakukan kejahatan ( 2 Korintus 13:5-10 ).  Ia mengajak kita untuk menguji diri, "Apakah kita sungguh berakar kepada Kristus dengan mendalam?" Jika orang percaya berakar dalam Kristus, maka ia akan tahan uji dengan tidak berbuat jahat. Jika Kristus ada di dalam dirinya, maka ia akan berbuat baik (ayat 5,7).  Berakar mendalam pada...